• Tentang Diri

    Nama : Dwi Aryssandhy S
    Phone : 0816597822 / 081336155858
    Status : InsyaALLAH menuju FULL TDA
    "Dicintai-mu dan disegani-nya"

  • Kategori

  • Memori

[Sharing] Tips 9 : Carilah ide Terbaik dari mana saja

“Jangan berasumsi bahwa Anda mengetahui semua hal. Selalu berasumsi bahwa Anda dapat belajar dari orang lain, belajar dari teman, atasan, bawahan, bahkan dari pesaing sekalipun!!!”

1. Ide dapat berasal dari mana saja

  • Kualitas ide tidak bergantung kedudukan dalam organisasi
  • Ide dinilai berdasarkan manfaat, bukan siapa yang mengemukakan ide tersebut

2. Mendorong pertukaran ide-ide terbaik

  • Saling berbagilah yang Anda ketahui dengan orang lain tentang ide-ide segar dan terbaik
  • Hindari pembatasan terhadap pertukaran ide karena alasan kedudukan dalam organisasi
  • Biarkan ide-ide terbaik mengalir secara bebas tidak hanya dalam unit Anda, tetapi bahkan antar perusahaan
  • Jalankan ide-ide terbaik bersama komponen organisasi

3. Mengembangkan situasi ”haus yang tiada henti” terhadap ide-ide terbaik

  • Yakinkan bahwa Anda memerlukan ide-ide terbaik dari lingkungan Anda
  • Yakinkan bahwa Anda mendengarkan ide-ide terbaik dari lingkungan Anda
  • Rayakan jika ditemukan ide-ide terbaik itu

4. Mempelajari pesaing

  • Tempat terbaik dalam belajar ide terbaik adalah dari para pesaing!
  • Luangkan waktu belajar dari para pesaing untuk memperoleh perspektif yang berbeda

5. Menyesuaikan teknik dan proses baru dari perusahaan lain

  • Bangun kultur kualitas dalam perusahaan, baru adopsi teknik canggih dari berbagai sumber perusahaan dunia
  • Pelajari dari teknik dan proses perusahaan dunia, dan adopsi dalam perusahaan sesuai dengan keperluan perusahaan
  • Padukan teknik dan proses baru dengan teknik dan proses yang terbaik yang ada dalam perusahaan

6. Hargai tim/karyawan/rekan kerja yang menyumbangkan ide terbaik

  • Berikan prioritas utama terhadap kepada komponen organisasi terhadap pentingnya ide-ide terbaik
  • Lakukan pertemuan rutin untuk memperoleh ide terbaik, dan pastikan dapat diterjemahkan secara cepat dalam tindakan
  • Temukan cara paling efektif untuk menghargai setiap komponen organisasi yang menyumbangkan ide-ide terbaik dan menerapkan dalam praktik terbaik
  • Ide terbaik akan percuma jika hanya disimpan tanpa dibagi dan diterapkan secara bersama-sama

Marketing itu memalukan !!

by : “Agus@yahoo.com” <Agus@yahoo.com> : 20-12-2007

Marketing is Fun Article series

Nah lho !!! belum apa-apa judulnya udah kontroversial hehehe. Tenang sodara-sodara, mari kita baca dengan santai.

Emang Apa sih marketing itu? Teorinya sih banyak, menurut si A begini, menurut si B begitu. Selain karena sudah lupa dengan teori kuliah di kampus dulu, juga karena kenyataan di lapangan seringnya teori tidak sesuai dengan fakta. Menurut saya pribadi sih sederhananya marketing itu adalah 1 kata : JUALAN. Iyalah, ujung-ujungnya jualan kok. Jual produk, jual jasa, jual diri (seperti saya sekarang hehe) tapi dalam artian positif dong, yaitu jual ide dan kemampuan.

Beberapa hari terakhir setiap saya bertemu seseorang yang saya kenal saya selalu bertanya “apa yang terlintas dipikirkan kamu kalau mendengar kata marketing?” dan jawaban sebagian besar dari mereka sangat standar sesuai perkiraan

“marketing? ah males ah, capek! aku gak mau jadi marketing!”

“Marketing itu memalukan, jualan dari pintu ke pintu, malu kalau ketemu kenalan”

“Gak ah, aku tidak suka dan takut ditolak”

“Aku pemalu, gak berani ketemu orang”

“Aduh, jangan marketing ah, ntar di jalan terus kulit jadi item deh…”

Wow! Seolah profesi marketing itu adalah profesi yang memalukan, mengerikan, dan merupakan list terakhir dari daftar pekerjaan impian kita. Ya sudahlah, kalau tidak dapat pekerjaan “nyaman” di belakang meja, gaji tinggi, ruangan ber-AC, sedangkan perut dan dompet makin menipis terpaksalah jadi marketing.

Menurut anda pribadi bagaimana?

Pernahkah anda membaca iklan lowongan pekerjaan di koran? Apa lowongan pekerjaan yang paling banyak? Marketing! Diatas 50% lho, silahkan baca kalau tidak percaya. Dan dari pengalaman saya bertemu sesama orang marketing sebagian besar dari mereka bukanlah lulusan ekonomi. Ada yang tamat SMA, lulusan hukum, teknik, pertanian, pariwisata, dan sebagainya. Jawaban mereka hampir selalu sama  “yah mau bagaimana lagi? Lamar sana sini gak keterima..”  dan sayapun jadi berpikir bodoh, kalau begitu rugi sekali mereka selama ini kuliah dibidang itu, buang-buang waktu, uang, dan tenaga. Buat rekan-rekan marketer sory lho, mungkin saya memang benar-benar bodoh.

Lalu saya menemukan dua fakta yang sangat menarik selama karir saya sebagai pemilik bisnis dan marketer. Pertama yaitu hampir semua rekan marketer yang sukses menyampaikan hal yang sama dengan yang saya rasakan selama ini. “marketing itu sangat menyenangkan lho!” Fakta kedua ialah hampir sebagian besar pemilik bisnis sukses awalnya berprofesi sebagai marketing!

Kenapa marketing itu menyenangkan? Karena saya tidak memandang dari sisi “mengerikan” tadi. Motivasi saya sebagai marketing sangat sederhana. Dari kecil saya diajari oleh orang tua untuk berteman dengan siapa saja tanpa memandang perbedaan. Akibatnya saya punya terlalu banyak teman dan merepotkan orang rumah karena mereka sering ngumpul di tempat saya. Jadi untuk saya marketing itu mencari teman. Simpel kan? Kadang saya masuk ke perusahaan atau bertemu dengan orang-orang yang belum saya kenal. Karena motivasi saya mencari teman akhirnya saya bisa masuk tanpa beban. Ya kalo mau jadi teman sukur gak juga gak papa. Dan terkadang saya tidak terlalu ambil pusing apakah produk atau jasa yang saya bawa akan dibeli atau tidak. Itu urusan kedua. Sebagai teman, klien umumnya akan menceritakan masalah yang mereka hadapi. Kalau produk atau jasa yang saya bawa tidak memberikan solusi atas masalah mereka, apalagi hanya akan menambah beban, maka saya tidak akan memaksakan untuk menawarkan kepada mereka. Gak beli gak papa, yang penting kita tetap teman.

Terkadang dalam perjalanan “mencari teman” tadi saya saya beruntung dapat menghubungkan mereka dalam mencari solusi masalah mereka. Misalnya suatu hari saya bertemu pak Budi yang kesulitan mencari pemasok rumput laut. Saya tidak tahu apa-apa tentang rumput laut. Kemudian dilain hari saya bertemu pak Made seorang petani rumput laut. Saya tinggal hubungkan mereka dan dapat komisi. Kejadian seperti ini sering sekali saya alami. Perusahaan saya sendiri saat ini bergerak dalam bidang video shooting, potography, media cetak dan konsultan bisnis. Tapi sering sampingan yang saya jual aneh-aneh, maksudnya ya bidang saya tidak ketahui. Mulai dari jual hotel bintang empat sampai jual ayam hidup hehehe. Kadang saya dapat komisi lumayan, kadang ada yang pura-pura lupa memberi komisi. Tidak apa-apalah yang penting tetap berteman.

Bagaimana dengan anda? Apakah marketing itu menyenangkan atau memalukan? Fakta kedua yang akan saya ulas di artikel selanjutnya akan lebih menyenangkan lagi. Salam sukses dan tetap semangat

Agus Putu Pranayoga, SE, Ak.

Director of PT.Neo Visual – Bali

CEO of PT.Satria Network – Bali

Rahasia Resep Manjur Strategi Sebar Brosur / Flyer Bisnis Anda

by : Ridwan : 14-12-2007

NB: Strategi sangat cocok dan tepat diterapkan untuk bisnis lapangan..OffLine Misalnya Buka Toko, Warung Makanan, Restoran, dan lain-lain

Selipkan Flyer / Selebaran atau Bahan Promosi lainnya di agen Koran, Majalah, atau Tagihan

Buatlah selebaran dengan suatu ” spesial” yang dapat menarik orang ke bisnis Anda.

Sertakan sebuah kupon dalam selebaran.
Sebuah kupon memiliki daya tarik terbaik jika ditempatkan di bagian tengah atas dari selebaran, tepatnya diatas Judul / headline. Anda akan memudahkan klien jika Anda melampirkan kupon tersebut di bagian atas surat dengan sebuah klip sehingga para klien tidak perlu mengguntingnya. Lalu teruskan dengan judul yang menunjukkan manfaat yang Anda berikan.

Bagian–bagian dari selebaran adalah :
KUPON
JUDUL
TEKS ISI ( Menjelaskan manfaat bagi orang yang ingin menyambut penawaran kita )
MENGUNDANG TINDAKAN ( tawaran ini berlaku dari….atau hingga…., datanglah hari ini, telpon sekarang juga, dan lain-lain )

Selebaran dapat disebar dengan cara menyisipkan ke koran-koran atau majalah majalah. Caranya kita datangi peloper koran atau pedagang koran yang telah memiliki langgganan di wilayah yang terdekat dengan counter usaha anda Mungkin kita sedikit mengeluarkan uang tips ke peloper koran tersebut (negoisasi ). Ingat yang namanya selebaran sangat mungkin sekali selalu dibuang orang, oleh karena itu pastikan hanya selebaran kita saja ada di dalam untuk disisipkan kedalam koran atau majalah. Karena jika ada selebaran dari pihak lain juga ikut nimbrung bareng dengan kita, kebanyakan orang membuang seluruhnya di tong sampah secepat mungkin. Jadi pastikan hanya selebaran milik kita satu-satunya yang diselipkan.Pastikan kepada peloper koran keliling, menjual ke wilayah mana saja langganannya mereka,apakah sesuai dengan target mereka. Semakin banyak selebaran yang kita sisipkan ke koran2 atau majalah2 akan semakin banyak orang yang akan melihat iklan kita.

Perhatikan!! !
*)Pastikan apakah pihak si peloper koran sudah benar-benar memasukkan selebaran milik kita kedalam koran-koran atau majalah-majalah. Ingat jangan sampai tercecer atau menyisipkan nya tidak benar.
*) Selebaran cukup memakai hanya 2 warna saja, tidak harus full colour, yang penting kata-kata naskah iklan Anda.
*) Jangan sampai ada banyak selebaran pihak lain yang ikut nimbrung bareng dengan selebaran kita
*) Target market yang kurang pas
*) Semakin banyak anda memasukan semakin banyak kesempatan jumlah pembaca. .
*) Membuat penawaran sehingga banyak orang harus segera meresponnya.
*) Uji dan Ukur.

Anda mau tahu cara-cara lain sebar selebaran usaha anda akan mendatangkan pelanggan dan uang untuk anda????

Salam Sukses!!, Dahsyat!! FunTasTic!!